0 Comments

tobehonesttheatre.comTrain to Busan (2016) bukan cuma film zombie biasa. Disutradarai Yeon Sang-ho, film ini sukses gabungkan ketegangan mencekam, aksi brutal, dan drama keluarga yang bikin penonton dunia menangis di bioskop. Cerita berlatar di kereta KTX Seoul–Busan saat wabah zombie tiba-tiba meledak di Korea Selatan.

Sinopsis Singkat (No Major Spoiler)

Seok-woo (Gong Yoo), workaholic fund manager yang cuek sama anaknya, bawa putri kecilnya Su-an (Kim Su-an) naik KTX ke Busan untuk ketemu ibunya. Tepat saat kereta berangkat, infeksi zombie mulai menyebar dari stasiun Seoul. Dalam hitungan menit, satu gerbong jadi neraka. Para penumpang – dari ibu hamil, siswa baseball, sampai kakek-nenek – harus bekerja sama (atau saling tikam dari belakang) demi sampai ke Busan, satu-satunya kota yang katanya masih aman.

Kenapa Train to Busan Masih Legenda Sampai 2025?

  • Zombie tercepat & paling ganas di layar lebar – lari kencang, gerombolan ribuan, efek praktis + CGI sempurna
  • Emosi nggak main-main – adegan pengorbanan ayah, lagu “Aloha ʻOe” versi Su-an, ending 5 menit terakhir = banjir air mata global
  • Kritik sosial tajam – egoisme manusia vs solidaritas, korporasi cuek vs rakyat kecil
  • Rating gila:
    • IMDb 7.6/10 (400 ribu+ votes)
    • Rotten Tomatoes 94 %
    • MyDramaList 8.9/10
    • Box office: US$98 juta (dari budget US$8 juta)
  • Penghargaan: Blue Dragon Awards, Baeksang Arts Awards, Fantasia Festival

Karakter Ikonik

KarakterAktor/AktrisKutipan Legendaris
Seok-wooGong Yoo“Aku cuma mikirin kerja… aku bodoh.”
Sang-hwaMa Dong-seok“Yong-suk, lo manusia apa bukan?!”
Su-anKim Su-anLagu “Aloha ʻOe” yang bikin dunia nangis
Seong-kyeongJung Yu-miIbu hamil paling badass

Fun Facts 2025

  • Masih masuk Top 10 Netflix Global tiap Halloween
  • Sekuel Peninsula (2020) & Soul Station (animasi prequel 2016)
  • Remake Hollywood oleh James Wan sedang dalam pengembangan (2026)
  • Adegan stasiun Daejeon pakai 300+ extras + CGI ribuan zombie

Train to Busan bukan cuma film zombie, tapi masterpiece yang bukti kalau Korea bisa bikin film genre lebih dari sekadar seram – tapi juga sangat manusiawi.

Related Posts